-->

Sabtu, 30 April 2011

Asal Muasal Penamaan Hari

Hari merupakan sesuatu yang tidak bisa dilupakan oleh umat manusia, mereka menyebut nama hari setiap waktu dan sebagai penuntun dalam hidupnya. Namun tahukah anda nama hari yang anda sebut setiap saat berasal darimana? Anda pasti menjadi bingung dan berpikir itu memang ada dari sananya. Pada zaman dahulu, banyak orang percaya bahwa langit memiliki tujuh lapisan. Ini merupakan hubungan pengetahuan mereka tentang adanya tujuh benda langit utama dengan jarak yang berbeda-beda. Kesimpulan ini lahir dari pengamatan mereka atas gerakan benda-benda langit tersebut. Mereka juga neranggapan bahwa benda langit lebih dekat jaraknya akan menghasilkan gerakan yang cepat dilangit, dan menggambarkan benda-benda tersebut seolah-olah berada pada lapisan langit yang berbeda-beda, mengelilingi Bumi yang berada di tengah-tengahnya. Di lapisan langit pertama ada Bulan, yang merupakan benda langit paling dekat dan bergerak cepat. Langit kedua ditempati Merkurius (Bintang Utarid). Setelah itu Venus (Bintang Kejora) yang berada di langit ketiga. Sedangkan Matahari berada di langit keempat .Di langit kelima ada Mars(Bintang Marikh). Di langit keenam ada Jupiter (Bintang Musytari). Dan di langit yang ketujuh ditempati Saturnus( Bintang Siarah). Inilah keyakinan masyarakat dahulu yang menganggap bahwa Bumilah sebagai pusat alam semesta. Selain itu, ketujuh benda langit yang mengelilingi Bumi mereka anggap adalah dewa-dewa yang mempengaruhi kehidupan di Bumi. Pengaruh yang mereka maksudkan adalah pergantian dari jam ke jam, dengan urutan mulai yang terjauh(Saturnus) hingga yang terdekat( Bulam). Pada jam 00.00, Saturnuslah yang mereka anggap berpengaruh pada kehidupan mereka di Bumi. Sehingga, hari pertama disebut Saturday ( hari Saturnus). Semuanya terbukti dari perhitungan hari yang dihitung sampai tahun 1 Masehi, yaitu tanggal 1 Januari tahun 1 yang jatuhnya tepat hari Sabtu. Jika diurut selama 24 jam, maka jam 00.00 berikutnya adalah jatuh pada Matahari. Maka setelah Saturday disebut Sunday( hari Matahari). Setelah Sunday adalah Moon’s day (Monday) atau hari Bulan. Hari berikutnya setelah Monday adalah Tiw’s day (Tuesday). Tiw merupakan nama Anglo-Saxon untuk Dewa Mars.
Setelah itu adalah Woden’s day (Wednesday). Woden merupakan nama Anglo-Saxon untuk Dewa Merkurius. Setelah itu adalah Thor’s day ( Thursday), dimana kata Thor adalah nama Anglo-Saxon untuk Dewa Jupiter. Dan yang terakhir adalah Freyja’s day (Friday) dimana Freyja merupakan nama Anglo-Saxon untuk Dewi Venus. Dihitung berdasarkan jumlahnya nama hari ada sebanyak tujuh, dalam bahasa Arab, nama-nama hari disebutkan berdasarkan urutan angka adri satu sampai tujuh yaitu, ahad, itsnain, tsalatsah, arba’ah, khamsah, sittah dan sab’ah. Jadi dalam bahasa Indonesia penamaan hari mengikuti penamaan Arab sehingga menjadi, Ahad, Senin, Selasa, Rabu, Kamis, Jum’at, dan Sabtu. Berdasarkan penamaan hari tersebut, hari keenam disebut secara khusus yakni Jum’at, sebab itulah penamaan yang diberikan Allah di dalam Al-Qur’an, itulah yang menunjukan adanya kewajiban shalat Jum’at berjamaah. Namun ada penamaan hari Minggu yang tidak berasal dari bahasa Arab, melainkan dari bahasa Portugis, yakni Dominggo(hari Tuhan). Inilah yang menjadi dasar kepada mereka yang memiliki kepercayaan Kristen bahwa Yesus bangkit hari itu. Nah, itulah yang menjadi sejarah penamaan hari yakni, Minngu Senin, Selasa, Rabu, Kamis, Jum’at dan Sabtu.

0 komentar:

Posting Komentar